Kata Sosis berasal dari kata dalam bahasa Latin, yaitu Salsus yang memiliki arti diasinkan atau diawetkan.
Zaman dahulu, ketika mesin pendingin belum ditemukan. Untuk
mengawetkan daging, salah satu alternatifnya adalah dijadikan sosis.
Menurut sejarah, pembuatannya dilakukan oleh masyarakat sekitar
Babilonia dan Sumaria (sekarang Irak). Diperkirakan terjadi sekitar
tahun 300 SM. Ide tersebut berawal dari persiapan untuk masa musim
dingin. Dimana pada saat itu merupakan musim paceklik yang
berkepanjangan. Mereka mencoba mengawetkan daging dengan mengubahnya
menjadi sosis. Pembuatannya pun terbilang masih sangat sederhana.
Berbahan daging cincang yang diberi garam serta bumbu, kemudian adonan
dimasukkan ke dalam usus hewan.
Pada perkembangannya, sosis menjadi makanan yang mendunia.
Bahkan Jerman menjadi negara yang paling mempopulerkannya. Masyarakat
negara tersebut menjadikannya sebagai makanan primer. Kemudian sosis
masuk ke Indonesia melalui bangsa Belanda. Mereka membawa saucijs
(sosis dalam bahasa Belanda) ke tanah air pada zaman penjajahan.
Masyarakat pun kesulitan menyebutnya, kemudian menggantinya dengan
istilah sosis. Hingga kini, keberadaannya menjadi makanan yang sangat
digemari. Bahkan terdapat pilihan berbagai jenis, ukuran, dan rasa.
Sumber : Brosur - SO GOOD Premium Sausage
Tidak ada komentar:
Posting Komentar