Aku terkadang masih bingung, apa fungsi sosial media bagi
masyarakat Indonesia? Kalau manfaatnya sudah jelas. Dimana seseorang
bisa terhubung dengan masa lalu serta masa depannya. Bercengkrama
melalui cerita dan kumpulan foto nostalgia, bertanya kabar, hingga
mengenal wajah baru sebagai relasi sosialnya. Melalui berbagai fitur
yang ditawarkan antara platform jejaring sosial yang satu sama lainnya,
kita bisa mengenal dunia di luar jangkauan manusia. Keberadaannya pun
telah membawa pengaruh yang cukup besar bagi negeri. Bahkan, segala
macam informasi maupun kebutuhan tersedia di sana.
Terlepas dari kebiasaan bersosialisasi, kegunaannya kini
justru mulai memasuki ranah "pamer". Karena hampir segala kegiatan yang
dilakukan maupun sesuatu yang dimiliki oleh si empunya, kini bisa
dibagikan mulai bangun hingga tidur kembali. Atmosfernya sendiri
ternyata sudah merebak ke semua lapisan masyarakat, entah mereka yang
memiliki status sosial sampai warga biasa-biasa saja. Bahkan, hampir
semua kalangan kini memiliki akun sosial media. Entah akun asli
miliknya, palsu sebagai media memuaskan rasa ingin tahu akan sesuatu,
menjadi salah satu modal melakukan tindak kejahatan, serta sebagai media
promosi (usaha, kampanye, sosialisasi, dan sejenisnya). Mengingat
jumlah akun palsu dari negara kita terbilang cukup banyak. Rata-rata
pemilik yang ketahuan melakukan penyalahgunaan mengaku hanya keisengan
belaka. Berdalih hanya coba-coba, ikutan teman, dan untuk hiburan
semata. Padahal, tanpa mereka sadari berdampak negatif bagi image bangsa.
Tulisan ini juga sebagai media introspeksi diri. Karena
secara tidak langsung, terkadang aku sama seperti penggunaan lainnya.
Ingin mengabarkan sesuatu tentang kegiatan maupun kehidupanku. Tanpa
disadari, ternyata di dalam hati terbesit rasa pamer yang terselubung.
Tapi, semoga itu bisa disembuhkan sebelum berjalan terlalu jauh hingga
menjadi kepribadian yang menahun. Mumpung "waras", jadi tidak ada
salahnya untuk menulis pemikiran sehat. Tujuannya agar bisa dibaca
kembali, ketika dirasa lapar dan haus akan tulisan dari otak yang masih
bisa berpikir secara rasional. Sebelum besok kembali menggila lagi,
akibat terkontaminasi oleh lingkungan sekitar. Mari kita perbaiki cara
menggunakan sosial media secara bijak. Karena tidak semua yang dimiliki
adalah sesuatu yang layak untuk dipublikasikan secara umum. Jangan
sampai apa yang diunggah justru mengundang niat buruk pengguna lain.
Selamat bersosialisasi!
keren sekali blognya kak
BalasHapusberita terbaru rossi