Jumat, 02 Juni 2017

Aku dan Sosial Media - Bagian 3. Telisik Faedah dan Fungsi Bersosial Media

http://www.socialsuccess.dk/wp-content/uploads/2015/08/Billedrettigheder.jpg
Aku terkadang masih bingung, apa fungsi sosial media bagi masyarakat Indonesia? Kalau manfaatnya sudah jelas. Dimana seseorang bisa terhubung dengan masa lalu serta masa depannya. Bercengkrama melalui cerita dan kumpulan foto nostalgia, bertanya kabar, hingga mengenal wajah baru sebagai relasi sosialnya. Melalui berbagai fitur yang ditawarkan antara platform jejaring sosial yang satu sama lainnya, kita bisa mengenal dunia di luar jangkauan manusia. Keberadaannya pun telah membawa pengaruh yang cukup besar bagi negeri. Bahkan, segala macam informasi maupun kebutuhan tersedia di sana.
 
Terlepas dari kebiasaan bersosialisasi, kegunaannya kini justru mulai memasuki ranah "pamer". Karena hampir segala kegiatan yang dilakukan maupun sesuatu yang dimiliki oleh si empunya, kini bisa dibagikan mulai bangun hingga tidur kembali. Atmosfernya sendiri ternyata sudah merebak ke semua lapisan masyarakat, entah mereka yang memiliki status sosial sampai warga biasa-biasa saja. Bahkan, hampir semua kalangan kini memiliki akun sosial media. Entah akun asli miliknya, palsu sebagai media memuaskan rasa ingin tahu akan sesuatu, menjadi salah satu modal melakukan tindak kejahatan, serta sebagai media promosi (usaha, kampanye, sosialisasi, dan sejenisnya). Mengingat jumlah akun palsu dari negara kita terbilang cukup banyak. Rata-rata pemilik yang ketahuan melakukan penyalahgunaan mengaku hanya keisengan belaka. Berdalih hanya coba-coba, ikutan teman, dan untuk hiburan semata. Padahal, tanpa mereka sadari berdampak negatif bagi image bangsa.

Tulisan ini juga sebagai media introspeksi diri. Karena secara tidak langsung, terkadang aku sama seperti penggunaan lainnya. Ingin mengabarkan sesuatu tentang kegiatan maupun kehidupanku. Tanpa disadari, ternyata di dalam hati terbesit rasa pamer yang terselubung. Tapi, semoga itu bisa disembuhkan sebelum berjalan terlalu jauh hingga menjadi kepribadian yang menahun. Mumpung "waras", jadi tidak ada salahnya untuk menulis pemikiran sehat. Tujuannya agar bisa dibaca kembali, ketika dirasa lapar dan haus akan tulisan dari otak yang masih bisa berpikir secara rasional. Sebelum besok kembali menggila lagi, akibat terkontaminasi oleh lingkungan sekitar. Mari kita perbaiki cara menggunakan sosial media secara bijak. Karena tidak semua yang dimiliki adalah sesuatu yang layak untuk dipublikasikan secara umum. Jangan sampai apa yang diunggah justru mengundang niat buruk pengguna lain. Selamat bersosialisasi!

1 komentar: