"Ciieee, ada yang baru publikasi karya nih! Mau dong karya kamu, tapi gratis ya. Kan kita sudah berteman lama, kok ya tega ngasih tarif ke teman sendiri?"
Menurutku 'spesies' seperti itu termasuk ke dalam golongan
tukang palak, begal, rampok, bahkan preman. Bahasa asingnya "nodongan",
sedangkan bahasa gaulnya "minta barang gratisan". Tapi, caranya halus
sekali. Nah loh, kok ya tega sama teman sendiri seperti itu?
Berkarir di industri kreatif termasuk bukan perkara yang
mudah, karena seseorang dituntut menjadi pribadi yang berkarya dengan
ide anti mainstream. Mampu menangkap peluang yang ada dengan baik, tanpa
menyinggung dan menyakiti pihak tertentu demi menjaga nama baik.
Bahkan, setiap pekerjaan di muka bumi ini selalu memiliki sisi gelap
maupun terangnya masing-masing. Ya, ada konsekuensi yang harus diterima
oleh pelakunya. Jadi, lupakan persepsi "pekerjaan kamu tuh enak banget
ya" hanya karena melihat "hasil akhirnya" saja.
Berbicara tentang kreativitas, membeli karya sang kreator
itu sama seperti memberi apresiasi kepadanya. Lebih tepatnya memberi
suntikan semangat. Layaknya vitamin yang memang sedang dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Mengapa? Karena dengan membeli, kita sudah termasuk
mendukung "keberadaan" sesuatu yang dihasilkan. Mengingat berkarya tak
semudah membalikkan telapak tangan. Sedangkan si empunya (pasti) akan
merasa bahagia, ketika ada seseorang membeli karyanya tanpa menawar
dengan harga yang (terbilang cukup bahkan sangat) sadis. Ketahuilah,
jika menghasilkan sesuatu bukan dilakukan tanpa modal alias gratis.
Belum lagi hitungan "harga" tenaga yang telah dikerahkan, dicurahkan,
maupun dikorbankan. Tapi, kreator sejati jarang menghitungnya. Karena
dia menganggap berkarya adalah bagian dari perjuangannya, demi menuju
kepuasan atas kinerja yang telah dilakukan dalam waktu sekian lama.
Berjanjilah kepada diri sendiri, mulai sekarang STOP minta
GRATISAN kepada teman yang memiliki karya. Seharusnya, sebagai teman
yang baik harus memberi harga selisih sedikit lebih mahal dari pasaran.
Ya, beda tipis sekitar satu atau dua sen dari harga jual di pasar sangat
berarti bagi mereka. Karena dengan begitu, hasilnya bisa digunakan
untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Apa ya kamu tega sama teman
sendiri, mengemis secara terselubung?
Yuk, kasih kawan kita "suplemen makanan" agar lebih "gesit" dalam berkarya!
Karena pada hakikatnya, memberi lebih baik daripada meminta (baca : lebih baik tangan di atas daripada di bawah).
suka banget bacanya deh
BalasHapusberita dunia