Minggu, 03 September 2017

Anak Tetangga yang Menyebalkan!

http://www.temakita.com/wp-content/uploads/2017/01/orang-bermuka-dua.jpg
Memiliki tetangga baik merupakan impian setiap orang. Tapi, sepertinya itu sedikit sulit untuk dilakukan. Mengingat sifat dan karakter manusia sangat berbeda-beda. Aku punya tetangga yang sangat menyebalkan. Kebetulan yang sedang bermasalah dengan diriku adalah anaknya. Jujur, diri ini tak menyukai kebiasaan buruk yang bisa dikatakan meresahkan sekitarnya. Termasuk keluargaku yang selalu menjadi target sasaran hobi gilanya.

Dia suka mengambil kucing-kucing dari jalanan. Sayangnya, sang ibu tidak menyukai binatang berbulu tersebut. Tapi, suka menitipkan secara ilegal di depan rumahku. Sudah berkali-kali anak laki-laki itu melakukan, bahkan sudah berkali-kali pula keluargaku mengingatkan. Untuk tidak membuang kucing-kucing bukan pada tempatnya. Sepertinya anak ini memang "ndableg", sudah dibilang masih mengulangi perbuatan gilanya. Otomatis mengganggu daerah kekuasaan keluarga bulu milikku. Yap! Mereka pun sering bertengkar hanya gara-gara berebut makanan. Terpaksa, mau tidak mau harus ada peringatan keras kepadanya. Agar tidak begitu terus. Kalau perlu, dilaporkan kepada orang tuanya. Walau keduanya tidak tahu bagaimana kelakuan si anak. Setidaknya, sang empunya buah hati harus tahu. Jika si doi suka buang makhluk hidup sembarangan. Dikira rumah tetangga sebagai tempat penitipan atau pengasuhan kucing lokal?

Padahal para "meong" datang ke rumahku dengan sendirinya. Aku dan keluarga tidak pernah membawa seekor pun dari jalanan. Mereka datang secara tidak sengaja. Mungkin karena tempat sampah di depan hampir tidak pernah sepi dengan harta karun. Dimana Mama sering masak lauk berupa ikan-ikanan, seperti ikan laut dan tawar. Aku tahu, mereka memang sangat suka ikan goreng yang digoreng dengan kering serta gurih.

Berbicara tentang penistaan kaum kucing di rumahku, si anak tetangga ini terbilang kejam. Karena sering membawa anak kucing tanpa induk, bahkan jenis ras milik tetangganya yang berada di perumahan lain pun turut dibawa. Karena di lehernya terdapat kalung lonceng, jadi sudah pasti memiliki tuan. Lebih parahnya lagi, dia taruh sahabat bulu di depan pagar saat keadaan sekitar rumah terlihat sepi. Tapi, aku serta beberapa orang lainnya sudah sering melihat secara langsung kalau memang dia pelaku pembuangan hewan kesayangan Rasulullah. Walau pada kala itu tidak sempat diabadikan dalam bentuk foto maupun rekaman video. Berharap besok jangan sampai kecolongan untuk yang ke sekian kalinya.

1 komentar: