Memiliki tetangga baik merupakan impian setiap orang. Tapi,
sepertinya itu sedikit sulit untuk dilakukan. Mengingat sifat dan
karakter manusia sangat berbeda-beda. Aku punya tetangga yang sangat
menyebalkan. Kebetulan yang sedang bermasalah dengan diriku adalah
anaknya. Jujur, diri ini tak menyukai kebiasaan buruk yang bisa
dikatakan meresahkan sekitarnya. Termasuk keluargaku yang selalu menjadi
target sasaran hobi gilanya.
Dia suka mengambil kucing-kucing dari jalanan. Sayangnya,
sang ibu tidak menyukai binatang berbulu tersebut. Tapi, suka menitipkan
secara ilegal di depan rumahku. Sudah berkali-kali anak laki-laki itu
melakukan, bahkan sudah berkali-kali pula keluargaku mengingatkan. Untuk
tidak membuang kucing-kucing bukan pada tempatnya. Sepertinya anak ini
memang "ndableg", sudah dibilang masih mengulangi perbuatan gilanya.
Otomatis mengganggu daerah kekuasaan keluarga bulu milikku. Yap! Mereka
pun sering bertengkar hanya gara-gara berebut makanan. Terpaksa, mau
tidak mau harus ada peringatan keras kepadanya. Agar tidak begitu terus.
Kalau perlu, dilaporkan kepada orang tuanya. Walau keduanya tidak tahu
bagaimana kelakuan si anak. Setidaknya, sang empunya buah hati harus
tahu. Jika si doi suka buang makhluk hidup sembarangan. Dikira rumah
tetangga sebagai tempat penitipan atau pengasuhan kucing lokal?
Padahal para "meong" datang ke rumahku dengan sendirinya.
Aku dan keluarga tidak pernah membawa seekor pun dari jalanan. Mereka
datang secara tidak sengaja. Mungkin karena tempat sampah di depan
hampir tidak pernah sepi dengan harta karun. Dimana Mama sering masak
lauk berupa ikan-ikanan, seperti ikan laut dan tawar. Aku tahu, mereka
memang sangat suka ikan goreng yang digoreng dengan kering serta gurih.
Berbicara tentang penistaan kaum kucing di rumahku, si anak
tetangga ini terbilang kejam. Karena sering membawa anak kucing tanpa
induk, bahkan jenis ras milik tetangganya yang berada di perumahan lain
pun turut dibawa. Karena di lehernya terdapat kalung lonceng, jadi sudah pasti memiliki
tuan. Lebih parahnya lagi, dia taruh sahabat bulu di depan pagar saat
keadaan sekitar rumah terlihat sepi. Tapi, aku serta beberapa orang
lainnya sudah sering melihat secara langsung kalau memang dia pelaku
pembuangan hewan kesayangan Rasulullah. Walau pada kala itu tidak sempat
diabadikan dalam bentuk foto maupun rekaman video. Berharap besok
jangan sampai kecolongan untuk yang ke sekian kalinya.
wah memang kadang suka nyebelin yah
BalasHapusberita bola terkini