Selasa, 05 September 2017

Lambemu, Dik!

https://sd.keepcalm-o-matic.co.uk/i/keep-calm-and-menengo-lambemu.png
Sebuah judul yang sangat mengejutkan. Terdengar sedikit kasar di telinga hingga menusuk ke hati. Tapi, begitulah adanya. Masih berbicara tentang anak tetangga yang menyebalkan. Siapa lagi kalau bukan tetangga sang pelempar batu sembunyi tangan. Jujur secara pribadi, aku sudah merasa anak itu tidak dapat dipercaya lisannya. Karena setiap ucapannya tidak pernah sama, antara hari ini dan esok. Kalimat-kalimat yang keluar dari bibirnya adalah kemunafikan, kepalsuan, kebohongan, dan sejenisnya. Demi menutupi kesalahan yang telah diciptakan oleh dirinya sendiri. Hal tersebut dilakukan demi mengamankan diri dari sebuah kesalahan. Teman atau orang lain yang ada di sekitarnya, khususnya saat kejadian akan selalu tertuduh sebagai pelaku. Memaksa siapapun yang ditujuk untuk selalu berlapang dada. Padahal di dalam hati ingin melayangkan pukulan keras bertubi-tubi di muka sok imut nan tampan. Ini sudah lebih dari batas wajar. Si doi perlu diberi pelajaran tentang tata cara berkata jujur.

Jika bukan karena menjaga nama baik dengan tetangga, mungkin aku sudah melakukan perhitungan kepada dia. Tak peduli siapa dan apa profesi orang tuanya. Karena kejadian itu sudah berulang kali. Membuat resah tetangga yang lainnya, sedangkan si doi hanya diam saja. Pura-pura tidak tahu masalah ini. Padahal sebenarnya dirinya sendiri yang menjadi dalang di balik membludaknya jumlah sahabat bulu secara drastis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar